PERBEDAAN ANTARA ORANG-ORANG CERDAS DAN BODOH HANYA TERLETAK PADA BERFIKIR DAN PERBUATAN, ORANG CERDAS DIA AKAN BERFIKIR DULU SEBELUM MELAKUKAN PERBUATAN SEMENTARA ORANG BODOH MELAKUKAN PERBUATAN DULU BARU BERFIKIR”

Bagaimana pandangan islam mengenai masalah donor darah?

Dalam dunia medis, donor darah sangat diperlukan sekali sebab darah adalah salah satu komponen cairan tubuh manusia, dimana darah ini mempunyai fungsi yang sangat banyak seperti membawa zat makanan, mengikat oksigen dan banyak lagi yang lainnya. setiap orang yang masuk rumah sakit tidak pernah melupakan tentang donor darah apa lagi bagi pasien yang mengalami trauma, gagal ginjal, talasemia dsb. lalu dalam islam pun terdapat koridor dimana terdapt tiga hal yang diharamkan yaitu darah, bangkai, dan berzina. jadi dengan berkembangannya tekhnologi, bagiamana pandangan ilmu medis dan islam tentang kepentingan donor darah ini. untuk lebih jelasnya baca ulasan di bawah ini: selamat menikmati.


Fatwa Syeikh Husamuddin bin Musa 'Ufanah
Beliau berfatwa bahwa donor darah merupakan praktek yang sangat penting untuk dilakukan. Bertabarru' atau menumbang darah sebagai donor adalah sebuah amal yang disunnahkan.
Bahkan beliau menyatakan tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa hukum donor darah itu sampai kepada hukum fardhu kifayah. Tentunya bila sudah ada muslim yang melakukannya, sudah gugur kewajibannya.
Namun ulama Palestina yang menjadikan guru besar ilmu syariah di Universitas Al-Quds ini menyatakaan haramnya jual beli darah. Karena tubuh manusia itu mulia, tidak untuk diperjual-belikan. Termasuk juga darahnya.

Fatwa Dr. Yusuf Al-Qaradhawi
Ulama asal Mesir yang kini menetap di Qatar ini malah menyatakan bahwa donor darah adalah bentuk sedekah yang paling utama di zaman sekarang ini.
Sebab menjadi donor darah dalam konteks ini bukan sekedar membantu, tetapi sudah sampai taraf menyelematkan nyawa seseorang. Jadi nilainya sangat tinggi di sisi Allah. Bahkan menyelamatkan nyawa manusia yang seharusnya mati tidak tertolong, tapi dengan berkat donor darah ini mengakibatkan bisa terus berlangsungnya kehidupan seseorang, digambarkan seperti memberikan kehidupan kepada semua manusia.
Sebagaimana firmanAllah SWT:
ومن أحياها فكأنما أحيا الناس جميعًا
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (QS. AL-Maidah: 32).
Di dalam hadits shahih Rasulullah SAW bersabda:
من فرج عن مسلم كربة من كرب الدنيا فرج الله عنه كربة من كرب يوم القيامة
Siapa yang membebaskan seorang muslim dari bebannya di dunia, maka Allah akan membebaskannya dari bebannya di hari kiamat. (HR Bukhari dan Muslim)
Maka menurut beliau orang yang mendonorkan darah akan mendapat pahala yang berlipat ganda bilangannya, sampai 700 kali lipat.

Fatwa Syaikh Zaid Bin Muhammad Al-Madkholi
Apabila terdapat padanya maslahat dan tidak menimbulkan kemudharatan yang dapat membahayakan dirinya, maka donor darah tidak terlarang. Bahkan padanya terdapat pahala dan keutamaan, sebagaimana yang termaktub dalam kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. AllahSWT berfirman:
“Barangsiapa yang beramal dengan sebiji debu kebaikan maka dia akan melihatnya, dan barangsiapa yang beramal dengan sebiji debu kejelekan maka dia akan melihatnya” (QS. Az Zalzalah: 7-8)
Juga Rasulullah SAW bersabda:
“Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya, selama hamba Nya selalu menolong saudaranya"Maka tidak boleh menjual-belikan darah dan juga memakan hasil dari penjualannya itu.
Donor Darah Tidak Mengakibatkan Kemahraman
Sebagaimana kita ketahui bahwa penyebab kemahraman hanya 3 saja, yaitu karena nasab, mushaharah (pernikahan) dan radhaah (penyusuan). Sedangkan donor darah tidak bisa diqiyaskan dengan penyusuan. Qiyas seperti itu merupakan qiyas ma'al-fariq.
Syeikh Al-'Allamah Jadil Haq Ali Jadil Haq, Syeikhul Azhar di masa lalu menyatakan bahwa donor darah sama sekali tidak bisa dijadikan sebab terjadinya kemahraman antara seorang donor dengan penerimanya.
Memang ada sebagian kalangan yang berusaha mengqiyaskan antara donor darah dengan penyusuan bayi. Di mana penyusuan bayi mengakibatkan kemahraman, lalu mereka mengqiyaskan antara keduana.
Namun ulama besar Mesir yang pernah mengunjungi Indonesia ini tegas menyatakan alasan tidak bisa diqiyaskan antara susu yang diminum bayi yang mengakibatkan kemahraman dengan darah yang didonorkan kepada pasiennamun tidak mengakibatkan kemahraman.
Menurut beliau karena karakter yang ada pada darah berbeda dengan karakter yang ada pada susu ibu yang diisap bayi.
Susu ibu adalah makanan buat bayi, makanya bisa mengakibatkan kemahraman antara wanita yang menyusi dengan bayi yang disusuinya.
Sedangkan karakter darah tidak seperti susu ibu, darah bukan makanan bagi orang yang menerima donor darah, melainkan darah menjadi media pengantar makanan, oksigen dan lainnya. Sehingga tidak ada proses pertumbuhan dari darah yang ditransfusikan ke dalam tubuh seseorang.
Itulah sebabnya darah yang didonorkan kepada pasien tidak mengakibatkan berubahnya status kemahraman antara donor dan penerima darah.
Kesimpulannya, anda boleh menikahi wanita yang pernah anda donorkan darah kepadanya, karena donor darah tidak mengakibatkan kemahraman.

Read More......

Terima Kasih Kami bagi Pendonor

Kehidupan kami sangat bergantung dengan ketersediaan darah, kami sangatlah membutuh darah. Kehadiran dari pendonor baik ke Unit Tranfusi darah ataupun kehadiran dari pendonor di Keluarga Donor Darah yang tersebar di berbagai dinas intansi, ataupun di sekolah-sekolah sangatlah membantu dan menyelamatkan kami. Ini adalah ungkapan-ungkapan yang selalu terngiang-ngiang di hati-hati manusia yang selalu rasa kemanusiaannya tersentuh.
Keluarga Donor Darah SMA Negeri 1 Cibeber yang secara rutin dan terprogram dengan baik, pada hari Sabtu tanggal 25 Juli 2009, kembali mengadakan kegiatan rutinnya menyelenggarakan donor darah yang keempat pada tahun ini. Pendonor kali ini adalah diisi oleh wajah-wajah baru, mereka adalah pendonor darah yang pertama kali (sebanyak 23 orang dari 31 pendonor).
Kehadiran pendonor yang baru ini mudah-mudahan akan dapat menularkan kepada teman-temannya untuk dapat merasakan nikmatnya ketika donor darah.
Kepala SMA Negeri 1 Cibeber, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada personil baik siswa, guru dan staf tata usaha yang secara sukarela telah bergabung dengan Keluarga Donor Darah SMA Negeri 1 Cibeber peduli Kemanusiaan.

Read More......

Kunjungan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur



























Kehormatan kembali di raih SMA Negeri 1 Cibeber – Cianjur, Wakil Bupati Kab. Cianjur : Bpk. Dr. H. Dadang Sufianto, MM. melakukan kunjungan kerja di SMA untuk melihat langsung, memberikan penghargaan dan sekaligus menguatkan citivitas sekolah ini untuk terus melakukan kegiatan Donor Darah. SMA Negeri 1 Cibeber yang dibidani oleh Bpk. Drs. H.M. Danur Jamhur, diharapkan oleh Bpk. Dr. H. Dadang Sufianto, MM. untuk dapat menularkan kegiatan yang positif ke unit kerja lainnya yang berada di Wilayah Kecamatan Cibeber.

Pada kesempatan lainnya Bapak Dr. H. Dadang Sufianto, MM mengatakan “Kalau kita mempunyai niat melakukan kebaikan maka segera lakukan, sementara kalau niat itu jelek maka berfikir ulanglah sehingga niat itu menjadi tertunda dan hilang”.

Read More......

DONOR DARAH, 19 Mei 2009












    DAFTAR PESERTA DONOR DARAH, 19 MEI 2009 DI SMA NEGERI 1 CIBEBER


  • MOCH. SAMSUDIN, 31-10-91, O , 4
  • IRFAN, 22-04-90, AB, 3
  • ADRIN F.M, 24-02-81, A, 3
  • ANITA S.R, 14-02-92, B, 1
  • SURYA, 20-03-91, B, 3
  • NURYANI, 14-08-91, 0, 3
  • ARI JAMJAM, 10-06-90, O, 3
  • META N, 01-05-92, B, 5
  • SELVIA, 27-11-90, O , 4
  • UMAR NAZHAN, S.Pd, 28-01-63, O , 19
  • DEDI SUPRIADI, S.Pd, 28-12-62, B , 47
  • DEDE JAMHUR, 30-12-90, A , 6
  • LISNAWATI, 04-12-91, O , 1
  • RAHMI, 15-12-90, B , 4
  • ARGA S, 16-10-84, A , 6
  • YADI, H.M, 08-10-76, B , 3
  • VIA M, 10-10-90, O , 3
  • I SOLIHIN, 15-09-67, A , 1
  • DEDEN J.SM, 27-09-91, O , 6
  • NANI, 15-10-63, A , 3
  • AMIR, 08-07-68, O , 5
  • LUKI N, 30-04-91, O , 1
  • ARIEF P, 01-08-69, A , 1
  • Drs. SUMADI W, 10-08-64, O , 2
  • Drs. H.M. DANUR JAMHUR, 07-01-56, B , 17
  • M KODRAT, 12-08-90, A , 1
  • AVID, 13-06-90, A , 5
  • HERI, 10-09-67, O , 1
  • ULFA , 17-07-91, A , 2
  • RIZA L, 09-10-91, A , 1
  • ARI CAHYA N, 21-06-91, B , 1
  • RINRIN H, 29-11-90, O , 2
  • CECEP RAHMAT, 21-01-91, B , 1
  • NURYULIA GUNAWAN, 14-07-90, AB , 3
  • HERAWATI SANTI, 24-12-90, A , 1
  • EGA GUNAWAN, 07-02-92, A , 1
  • YURIKA DARNIATI, 14-02-92, B , 2
  • ERIS RISNAWATI, 01-05-92, O , 1
  • RIKI ALDI, 26-11-90, A , 2
  • DEUIS LISZILIN, 04-03-91, B , 2
  • ERVIN FIRMANSYAH, 14-11-90 , B , 4
  • SITI WULAN P, 29-04-91, B , 7
  • HERDI HERMAWAN, 24-02-92 , O , 1
  • MITHA KHARISMA, 08-07-91 , B , 2
  • Dra. IDA HIDAYATI, 11-04-68, B , 2
  • DIDIN SARIPUDIN, 15-01-89, B , 7
  • ANI YULIASIH, S.Pd. , O , 1
  • Drs. AGUSTIA,23-08-63, AB , 1
  • MUH. DENI HIDAYAT, 01-01-91, B , 1
  • RAHMAT ARDIANSYAH, 23-11-91, O , 1
  • ASEP NIZAR B, 19-06-91 , O , 1
  • ASEP SUANDI, 07-09-91, O , 1
  • ARLI FAUZIA AGUSTINiA, 12-08-91, A , 2
  • ARI SAEPUL AHYAR, 24-04-92 , O , 1
  • ERIGNA, 07-07-91, A , 1

Kegiatan Donor Darah yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Cibeber pada tanggal 19 Mei 2009 ini diikuti oleh Siswa, Guru, Kepala Sekolah, Camat Kecamatan Cibeber, dan beberapa Pejabat dari rombongan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur.

Harapan dari Bapak Dr. H. Dadang Sufianto, MM. agar SMA Negeri 1 Cibeber menjadi pusat percontohan kegiatan donor darah untuk wilayah Kecamatan Cibeber.





Read More......

Penghargaan SMA Negeri 1 Cibeber
























































Pada upacara bendera hari Senin, 6 April 2009. Kepala SMA Negeri 1 Cibeber memberikan Penghargaan bagi siswa-siswa berprestasi pada kegiatan final Olimpiade Kehutanan yang diselenggarakan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta berupa pembebasan uang dana bulanan sebanyak 1 (satu) bulan.
Pada kesempatan yang sama Bapak Kepala SMA Negeri 1 Cibeber, menganugrahkan PIN donor darah bagi 7 (tujuh) orang siswa yang telah menyumbangkan darahnya sebanyak 5 (lima) kali di SMA Cibeber, dan 3 (tiga) orang guru telah menyumbangkan darahnya sebanyak 15 (lima belas) dan 50 (lima puluh) kali menyumbangkan darahnya untuk kemanusiaan.
Ketujuh orang siswa tersebut adalah sebagai berikut:


  • Nita M
  • Didin
  • Siti Wulan P
  • Dede Jamhur
  • Devi N F
  • Gian Ariansyah
  • Yuda Priatna

Tiga guru SMA Negeri 1 Cibeber yang mendapatkan Pin Donor Darah adalah:

  • Drs. H.M. Danur Jamhur mendonorkan darah sebanyak 15 (lima belas) kali
  • Umar Nazhan, S.Pd mendonorkan darah sebanyak 18 (delapan belas) kali
  • Dedi Supriadi, S.Pd mendonorkan darah sebanyak 50 (lima puluh) kali

Harapan dari Kepala SMA Negeri 1 Cibeber dengan memberikan Pin Penghargaan ini dapat memotivasi siswa dan guru untuk selalu peduli kegiatan donor darah, kegiatan donor darah adalah kegiatan yang menggabungkan kepentingan pribadi untuk selalu sehat dan sangat dibutuhkan oleh mereka yang tengah membutuhkan darah.

SMA Negeri 1 Cibeber adalah pelopor kegiatan donor darah tidak hanya dilaksanakan pada acara seremonial ataupun tiap tiga bulan sekali, tetapi kegiatan donor darah dapat dilaksanakan tiap bulan.

Read More......

SMA Negeri 1 Cibeber, Mendobrak Tradisi

Kegiatan Donor Darah SMA Negeri 1 Cibeber dilaksanakan kembali pada tanggal 31 Maret 2009 dengan jumlah pesertanya sebanyak 21 (dua puluh satu) orang, kegiatan ini adalah kegiatan yang kedua pada tahun ini. Kegiatan yang pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Pebruari 2009. dimana pada kegiatan pertama diikuti oleh siswa dan guru sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) orang.
Keberadaan SMA Negeri 1 Cibeber dalam kegiatan Donor Darah adalah mendobrak tradisi yang ada selama ini, yaitu dengan mengadakan kegiatan donor darah menjadi setiap bulan. Dimana kegiatan donor darah yang dilakukan oleh dinas intansi selama ini hanya dilakukan pada tiap tahun pada waktu ulang tahun dinas intansi ataupun tiap acara ulang tahun Korpri, paling manimal dilakukan rutinan setiap tiga bulan.
Kegiatan Donor Darah pada akhir bulan Maret ini diikuti oleh 21 orang, mereka tersebut terdiri dari 3 (tiga) orang guru/TU dan 1 (satu) Pelatih PMR serta melibatkan 17 (tujuh belas) siswa, adapun mereka adalah :
Nunik Meisa W, 18 Mei 1991, 1 x
Sri Nurhikmah, 12 Agustus 1991, 2 x
Tomi Jatnika N, 27 Juli 1990, 1 x
Rizki KW, 07 September 1991, 1 x
Eman Sulaeman, 17 Mei 1991, 1 x
Rima A, 13 Januari 1991 1 x
Riki Aldi, 26 Nopember 1990, 2 x
Dahlia E, 30 Agustus 1991, 2 x
Hanif Ismail, 23 Juni 1991, 1 x
Yurika Darniati, 14 Pebruari 1992, 1 x
Lulu Nurahman, 03 Desember 1981, 10 x
Adi Suradi, 21 Mei 1983, 10 x
Nunun Nurholifah, S.Pd, 30 Mei 1978, 1 x
Rudy Sy, 26 Pebruari 1962, 96 x
Siti Nurhayati, 29 Desember 1990, 1 x
Rishda, 25 Juli 1992, 2 x
Yuda Priatna, 17 Maret 1990, 6 x
Mar’ati, 14 Pebruari 1991, 3 x
Rin-rin Handayani, 08 Januari 1991, 1 x
Yayu Sri Wahyuni, 25 Januari 1992, 1 x
Irvan, 22 April 1990, 1 x

Kegiatan Donor Darah SMA Negeri 1 Cibeber berikutnya, direncanakan pada tanggal 5 Mei 2009 dalam rangka Dies Natalis SMA Negeri 1 Cibeber.

Read More......

Apa Sebenarnya Makna “PALANG MERAH”???


Sebagian orang mungkin hanya menganggap Palang Merah sebagai suatu Organisasi Kemanusiaan saja. Tapi di samping itu semua Palang Merah adalah Alat Pelindung. Maksudnya, 1saat kondisi suatu negara damai, PM dijadikan identitas bahwa kami adalah anggota PM yang bertugas untuk kemanusiaandan menyebarkluaskan PM. Sehingga masyarakat tahu bahwa kami adalah anggota PM tanpa ada pihak lain di belakangnya, contohnya parpol. Sementara itu, 2saat kondisi perang Palang Merah bertindak sebagai alat pelindung. Realitanya sudah jelas bahwa semua hal yang belambang Palang Merah tidak boleh dijadikan sasaran saat perang berlangsung, selain rumah sakit dan kedutaan besar suatu negara. Hal yang kontras terlihat pada perang antara Israel-Palestina. Israel telah merusak berbagai fasilitas negar Palestina. Hal tersebut menunjukan bahwa Israel telah melanggar HPI, yaitu suatu ketentuan hukum Internasional yang mengatur tentang cara, sarana, dan perilaku dalam peperangan untuk melindungi penduduk sipil. Lalu, mengapa Organisasi Palang Merah dilambangkan dengan tanda tambah tidak dengan tanda bagi?

Terdapat 2 versi yang menjelaskan pertanyaan di atas, yaitu:

Pernyataan yang menyatakan bahwa lambang palang merah diambil dari bendera Swiss, negara asal Jean Hendri Dunant (Bapak palang Merah). Hanya saja yang membedakannya adalah warna. Pada bendera Swiss, tanda tambah berwarna putih dan diletakkan di atas dasar merah. Sementara itu lambang Palang Merah berwarna merah di atas dasar putih. Dimana warna merah melambangkan kemanusiaan dan putih melambangkan kenetralan. Kedua sikap yang harus dimiliki oleh seorang anggota palang merah.

Pernyataan yang menyatakan bahwa perang di Solverino pada tahun 1859 antara negara Prancis dan Austria terjadi di sebuah perempatan jalan. Perang tersebut menimbulkan banyak korban dengan darah berceceran dimana-mana. Karena hal itulah Organisasi Palang Merah dilambangkan dengan tanda tambah.

Perlu diketahui bahwa tidak semua negara menggunakan tanda tambah sebagai lambang Organisasi Palang Merah. Dibeberapa negara yang memegang teguh ajaran Islam, seperti Arab Saudi dan Malaysia menggunakan Bulan Sabit Merah sebagai lambang Organisasi Palang Merah di negaranya. Hal tersebut dipengaruhi asumsi warga negaranya yang menyatakan bahwa tanda tambah melambangkan salib dan ajaran sebuah agama, yaitu Kristen. Namun, pada dasarnya, baik tanda tambah maupun Bulan Sabit Merah memiliki makna yang sama.
Di Indonesia sendiri, lambang palang merah diletakkan di atas dasar putih yang berbentuk melati. Konon bentuk melati ini melambangkan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.

(Lia Kusuma Dewi)

Read More......

Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI)

Sejarah PDDI

Didirikan di Jakarta pada tanggal 20 September 1978 sebagai perhimpunan sosial kemasyarakatan non pemerintah, non politik, dan merupakan wadah persatuan dan kesatuan para donor darah sukarela Indonesia.

Tujuan
Tujuan pendirian PDDI adalah membangkitkan minat masyarakat untuk mendonorkan darahnya secara sukarela demi kemanusiaan, tanpa memandang perbedaan agama/kepercayaan, bangsa, golongan, warna kulit ataupun jenis kelamin.
Untuk mencapai tujuan serta meningkatkan kualitas kerjanya, PDDI menjalin kerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), lembaga yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan dan pelaksanaan usaha transfusi darah di Indonesia.



SUSUNAN PENGURUS BESAR PERHIMPUNAN DONOR DARAH INDONESIA

PERIODE MASA BAKTI TAHUN 2006 - 2011

KETUA UMUM

Drs. H. ADANG DARADJATUN

KETUA HARIAN

H.M. YARMAN SE

SEKRETARIS JENDERAL

REINHART M. SILITONGA MT

Anggota

YANE YUNARNI

TEDDY A. PERKASA

KETUA BIDANG DANA

H. ISMET DJAMAL TAHIR

HARRY SAPTO

BENDAHARA

PUDJIANTO G

ADE S. MAKAMINAN

KETUA BIDANG ORGANISASI

IR. H. RAMA BOEDI MSi

KETUA BIDANG PROGRAM

SYARIFUDIN

KETUA BIDANG UMUM

LETTY P

Anggota

PARDI DARMOWIYONO SE

BAMBANG NURDIANTO SE

IKA VIOLIN

KOMUNIKASI DAN INFORMASI

UTY RATNASARI

Anggota

RATNA ZHUHRY

SORAYA HASYIM NING

IR. A. KADIR ATMAWIJAYA

ADRI A. DARADJATUN

KELOMPOK AHLI

Dr. ARI SUTOPO.

DR. Dr. DJUMHANA

Dr. YUYUN DARMONO Msc

Read More......

Sarapan Pagi

Mungkin tak banyak orang menyadari, bahwa sebenarnya sarapan adalah salah satu rahasia untuk menjaga kesehatan. Tak peduli seberapa sibuknya Anda, penting untuk mengisi bahan bakar untuk tubuh Anda sehingga energi Anda terpenuhi sepanjang hari. Sarapan memberi modal energi pada Anda untuk berktivitas sepanjang hari. Sebenarnya, selain memberi energi pada tubuh, sarapan juga memiliki manfaat lain yang tak kalah pentingnya. Berikut beberapa manfaat dari sarapan.
Memberi Kekuatan Metabolisme Setelah Sepanjang Malam - Sarapan dipertimbangkan sebagai waktu makan yang penting karena mengganti waktu malam yang tak terisi makanan serta menambah kebutuhan gula Anda. Gula adalah sumber energi yang diserap dari karbohidrat yang Anda makan. Di pagi hari, setelah Anda tak mengkonsumsi makanan selama 12 jam, zat gula dalam tubuh Anda turun ketingkat yang paling rendah. Saat ini terjadi, tubuh Anda menggantinya dengan melepas zat gula yang telah ditimbun di lapisan otot dan liver, yang disebut glycogen.
Berguna Untuk Penurunan Berat Badan - Selama tidur 12 jam tubuh Anda puasa sepanjang malam, dan di pagi hari Anda berada dalam tahap pertama merasa lapar. Melewatkan sarapan membuat tubuh Anda tetap ‘dalam kelaparan,’ sedang mengkonsumsi makanan yang bagus akan memberi peningkatan metabolisme. Jika Anda dalam upaya mengurangi berat badan, hal terakhir yang Anda ingin lakukan Andalah tingkat metabolisme rendah. Sarapan makanan sehat akan meningkatkan kemampuan pembakaran lemak dalam tubuh Anda. Lebih jauh, sarapan dapat meningkatkan tingkat energi Anda sebagaimana metabolisme sepanjang hari.
Menambah Esensial Nutrisi Dan Tingkat Keseluruhan Energi - Sarapan menyediakan proporsi significan asupan total nutrisi untuk sepanjang hari, dan menawarkan kesempatan untuk mengkonsumsi makanan yang penuh nutrisi seperti zat besi, vitamin dan serat. Esensial vitamin, mineral dan nutrisi lainnya hanya dapat diperoleh dari makanan.
Memberi Otak Anda Bahan Bakar Untuk Meningkatkan Konsentrasi - Sarapan memperbaiki kemampuan Anda berpikir dan menjaga Anda tetap berada dalam penampilan mental terbaik. Sarapan menyediakan bahan bakar bagi otak Anda untuk meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah dan ingatan.
Menghindari Makan Tak Terkontrol - Sarapan dengan baik akan menjaga Anda dari rasa lapar berlebih, dimana ini dapat mencegah Anda makan berlebihan di siang harinya. Makanan yang dikonsumsi saat sarapan mampu menahan lemak dan kalori tinggi dari makanan sepanjang hari. Saat Anda meninggalkan sarapan, Anda akan cenderung mengalihkan rasa lapar dengan ngemil sepajang pagi hingga menjelang makan siang. Dan hal ini akan mendorong Anda mencari pelarian lain pada kopi, atau minuman yang mampu meningkatkan energi.
Apapun yang Anda pilih untuk menu sarapan, beri tubuh dan otak Anda energi yang dibutuhkan untuk dibawa sepanjang hari. Berlakulah baik pada diri Anda sendiri, dan biasakan sarapan. Kebiasaan ini akan membuat Anda merasa lebih baik sepanjang hari.

Read More......

PESERTA DONOR DARAH








DAFTAR PESERTA DONOR DARAH SMA NEGERI 1 CIBEBER
UNTUK KEMANUSIAAN TANGGAL. 16 PEBRUARI 2009

Ø IBROHIM (13-08-90); 3 KALI
Ø DENI ARDIANSYAH (03-04-90); 1 KALI
Ø SRI WIDARTI (16-02-90) ; 2 KALI
Ø ANDIKA SEPTIAN (04-09-90) ; 1 KALI
Ø MUHAMAD ASY’ARI (08-07-90) ; 1 KALI
Ø DONI (02-01-92) ; 3 KALI
Ø NURYULIA (14-07-90) ; 2 KALI
Ø AHMAD HENDRA (19-10-91) ; 1 KALI
Ø KOMARUDIN (03-08-91) ; 1 KALI
Ø DEDI SUPRIADI, S.Pd (26-12-62) ; 46 KALI
Ø SYURYA (20-03-91) ; 2 KALI
Ø RICKY ALDI (26-11-90) ; 2 KALI
Ø ARI N R A ( 04-11-91) ; 1 KALI
Ø ADITYA ( 15-03-91) ; 2 KALI
Ø SAMSUL (10-10-91) ; 1 KALI
Ø RIFKO NOVIANSYAH ( 05-11-91) ; 1 KALI
Ø NIA ANGELINA (06-02-91) ; 4 KALI
Ø HADI (10-11-90) ; 2 KALI
Ø VIA MUSTIKAWATI (10-10-90) ; 2 KALI
Ø AGUNG SAEPUL ( 26-10-91) ; 1 KALI
Ø WINDIA JULIAN (25-07-91) ; 4 KALI
Ø ADRIA (26-02-91) ; 1 KALI
Ø IMAN DONI (30-08-89) ; 1 KALI
Ø HANNI (28-01-91) ; 3 KALI
Ø NURYANI ( 14-08-91) ; 2 KALI
Ø SELVIA ROSALINA ( 27-11-90) ; 4 KALI
Ø ASEP SUMARDI (28-01-91) ; 1 KALI
Ø DEDEN JAENUDIN ( 27-09-91) ; 4 KALI
Ø RATNA SARI ( 17-07-91) ; 3 KALI
Ø KUS RIZKI (17-12-91) ; 3 KALI
Ø IMAN EDRIAN (27-04-91) ; 2 KALI
Ø INTAN P (25-07-91) ; 2 KALI
Ø SANDI SOGI (27-03-90) ; 2 KALI
Ø LUKI H S ( 30-04-91) ; 2 KALI
Ø M SAMSUDIN ( 30-10-91) ; 3 KALI
Ø ANY (27-10-90) ; 1 KALI
Ø ARI JAM-JAM (10-06-90) ; 2 KALI
Ø RINI N (11-01-90) ; 4 KALI
Ø ASEP ROBBI (02-02-90) ; 5 KALI
Ø APIP R (13-06-90) ; 1 KALI
Ø DEVI N F (22-01-92) ; 5 KALI
Ø NITA M ( 07-05-90) ; 5 KALI
Ø DIDIN (15-02-89) ; 5 KALI
Ø M RIZAL ISYA (11-02-92) ; 3 KALI
Ø ULFA CHOIRUNISSA (17-07-91) ; 1 KALI
Ø YULIANA ( 03-07-91) ; 1 KALI
Ø YAYAH NUGIAH (15-09-89) ; 2 KALI
Ø MITHA (08-07-91) ; 1 KALI
Ø SITI WULAN P (29-04-91) ; 6 KALI
Ø RAHMY AMMY (15-12-90) ; 3 KALI
Ø NURUL MUSLIMAH (01-06-91) ; 2 KALI
Ø ASEP ROBBY MY (24-03-90) ; 3 KALI
Ø M DARA NURJAMAN (14-07-89) ; 3 KALI
Ø IMAN ARDIANSYAH (10-05-92) ; 1 KALI
Ø ARIEF G (26-04-86) ; 4 KALI
Ø DEDE JAMHUR (30-12-90) ; 5 KALI
Ø HIKMAT MAULANA (28-08-90) ; 3 KALI
Ø ENGGY OKVY (08-10-91) ; 4 KALI
Ø GIAN ARIANSYAH (17-10-91) ; 5 KALI
Ø ZERI (12-05-85) ; 2 KALI
Ø M HARIZAL (22-12-89) ; 3 KALI
Ø PANJI FADILAH (14-10-91) ; 2 KALI
Ø ERPIN (14-11-90) ; 3 KALI
Ø Drs. HM DANUR JAMHUR (07-01-56) ; 12 KALI
Ø RIN RIN HERLINA (29-11-91) ; 1 KALI
Ø ENDANG RAHMANSYAH (03-01-91) ; 3 KALI
Ø RUDI RUSLAN (17-10-90) ; 3 KALI
Ø VICKRY TEGUH ABDULLAH TARIGAN (11-05-88) ; 12 KALI
Ø ARLI FAUZI (12-08-91) ; 1 KALI
Ø BRYAN ROBERT (13-06-91) ; 3 KALI
Ø UMAR NAZHAN, S.Pd (28-01-63) ; 18 KALI
Ø Dra. IDA HIDAYATI (11-04-68) ; 1 KALI
Ø EMA SAODAH, S.Pd (01-12-77) ; 1 KALI
Ø LUTFAH (29-12-91) ; 1 KALI
Ø EKA DESIANANDA NURBAYAH SY(18-12-89) ; 1 KALI
Ø DEIUS SAILIN (04-03-91) ; 1 KALI
Ø Drs. SUMADI WALUYO (12-08-64) ; 1 KALI

SEBAIK-BAIKNYA BALASAN ADALAH DARI ALLAH SWT.

Read More......

Kembali Banjir Darah di SMA Negeri 1 Cibeber


























Pagi dan Siang hari Senin, tanggal 16 Pebruari 2009 kembali Kampus SMA Negeri 1 Cibeber ini “banjir darah” dalam aksi Kemanusiaan kali ini, Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Cabang Cianjur Ibu Hj. Yana Rosdiana Muchtar Soleh, SH. , MH. secara langsung ikut menghadiri sekaligus memberikan dorongan semangat bagi guru, dan siswa SMA Negeri 1 Cibeber untuk tidak pernah takut untuk melakukan kebaikan berupa donor darah.
Sementara Kepala Unit Tranfusi Darah Cabang Cianjur dr. Sanny Sanjaya, MH. dalam uraian medisnya tentang manfaat donor darah bagi diri sendiri banyak membuat peserta tersentak bahwa donor darah ini lebih banyak manfaatnya bagi pendonor darah itu sendiri.
Walaupun waktu yang tersedia untuk ibu Yana berada di SMA Negeri 1 Cibeber sangat sedikit, ternyata dapat mendongkrak perolehan darah yang sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan darah pada kegiatan sebelumnya hanya 42 kantong, maka pada kegiatan donor darah kali ini mencapai angka 77 kantong.
Selamat bertugas untuk Ibu Hj. Yana Rosdiana MS, SH.,MH. seluruh citivitas akademia SMA Negeri 1 Cibeber siap menjadi pendonor darah untuk kemanusiaan.

Read More......

DONOR DARAH MAU KEMANA?

Donor Darah adalah kegiatan kemanusiaan yang hampIr-hampir tidak mendapatkan perhatian yang layak dari berbagai pihak, walaupun kegiatan ini sangat dirindukan oleh mereka yang tengah sekarat menunggu darah untuk ditranfusikan.
Unit Tranfusi Darah Cabang Cianjur mengeluarkan laporan peserta donor darah dari tiap dinas intansi yang melakukan kegiatan donor darah sebagai perwujudan apresiasi yang baik terhadap mereka yang melakukan donor darah.
Keberadaan SMA Negeri 1 Cibeber dalam aksi kemanusiaannya menempati peringkatan utama untuk kelompok sekolah dengan selama satu tahun (tahun 2008) yang telah menyumbangkan darahnya sebanyak 178 (seratus tujuh puluh delapan) kantong untuk kemanusiaan.
Untuk seluruh kelompok yang menyelenggarakan kegiatan donor darah di kabupaten Cianjur, keberadaan SMA Negeri 1 Cibeber menempati posisi ke dua setelah Kodim 0608 Cianjur, dimana Kodim 0608 dapat mengumpulkan darah sebanyak 240 (dua ratus empat puluh) kantong.
Pada tahun 2008 Unit Tranfusi Darah Cabang Cianjur dapat mengumpulkan darah sebanyak 2450 (dua ribu empat ratus lima puluh) kantong, secara sukarela dari berbagai kelompok donor darah.
Sementara kebutuhan darah di Kabupaten Cianjur untuk tiap bulan adalah sekitar 850 (delapan ratus lima puluh) kantong. Artinya selama satu tahun kebutuhan darah di Cianjur adalah sekitar 10200 (sepuluh ribu dua ratus) kantong.
Perhimpunan Donor Darah Cabang Cianjur haruslah kerja ekstra berat untuk mendongkrak angka partisipasi masyarakat dalam kegiatan donor darah sukarela karena darah yang dibutuhkan dengan ketersediaan darah di Unit Tranfusi Darah baru mencapai 25%.
Mudah-mudahan kehadiran Ibu Hj. Yana Rosdiana, SH., MH. (Ketua Umum PDDI Cabang Cianjur) dapat memberi nafas baru bagi warga SMA Negeri 1 Cibeber dalam meningkatkan kegiatan donor darah di kabupaten Cianjur ini.
Sementara Ketua PDDI Unit SMA Negeri 1 Cibeber, Bpk. Drs. HM. Danur Jamhur dengan dinyatakan SMA Negeri 1 Cibeber mendapat posisi terbaik pada kelompok sekolah dalam kegiatan donor darah akan menjadi beban dan tanggung jawab yang lebih berat, karena harus mempertahankan dan meningkatkan diri untuk selalu menjadi contoh dalam hal kepedulian sosial berupa donor darah. Satu hal yang dapat dilakukan oleh seorang pimpinan sekolah untuk dapat meningkatkan kepedulian sosial adalah dengan memberikan contoh langsung dengan donor darah, sehingga seluruh guru dan staf tata usaha dapat mengikuti apa yang dilakukan pimpinannya. Dan demikian juga dengan seluruh siswanya akan melihat apa yang dilakukan oleh gurunya dalam kepedulian sosialnya berupa donor darah.
Donor darah SMA Negeri 1 Cibeber adalah semata-mata untuk kemanusiaan

Selamat atas terpilihnya Ibu Hj. Yana Rosdiana, SH.,MH. sebagai Ketua PDDI Cabang Cianjur, ditangan dan pundak ibulah, ratap dan jerit serta tangis orang-orang Cianjur yang membutuhkan darah akan berhenti dengan senyuman.

Read More......

ROKOK DI SURGA

Konon ada seorang kyai yang hobby ngerokok. Tapi karena kasih sayang menghapuskan banyak dosa, maka sang kyai diampuni dosa-dosanya, dan dimasukkan ke surga.
Cuman di surga, pak kyai masih resah. Jadi dia manggil oom malaikat: “Oom Malaikat, kalau di surga saya boleh minta apa aja, saya minta rokok donk.”
Malaikat langsung menyediakan rokok berbagai cita rasa. Sang kyai dengan suka cita membuka kemasannya, meraba-raba, menciuminya, mengambil rokok sebatang, lalu …“Om Malaikat, apinya gimana?”
Dan kata malaikat, “Apinya ada di neraka.”Pak Kyai langsung beristighfar

Read More......

RESEP UNTUK PEROKOK

  • Perokok awet muda, karena sebelum tua sudah pada mati.
  • Perokok rumahnya aman, karena tiap malam batuk melulu.
  • Perokok paling dermawan, karena rajin nyumbang ke dokter dan rumah sakit untuk pengobatan paru-paru, jantung, ginjal, dan lain-lain.
  • Perokok mengurangi persaingan kerja, karena wanita perokok anaknya pada idiot.
  • Perokok tempat mengumpulkan amal bagi orang, karena menyiksa orang dengan asapnya di bis, mikrolet, atau tempat umum lainnya.
  • Perokok mempunyai musik seumur hidupnya (suara nafasnya ngik-ngiiik).
  • Perokok hidup bebas, nggak pernah baca doa sebelum ngerokok.
  • Perokok membuat suasana bioskop lebih rame. Yang tadinya full-ac, jadi full-aseup.

Read More......

PEMBINAAN GENERASI MUDA

Pembinaan generasi muda di sini memiliki pengertian pembinaan bagi relawan PMI seperti PMR dan KSR yang masuk dalam kelompok usia muda. Pembinaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembinaan generasi muda dalam bidang kepalang-merahan, kesehatan dan kesejahteraan pemuda.

Ruang Lingkup Pembinaan Generasi Muda PMI

  1. Pembinaan anggota remaja dan mahasiswa dalam PMI, melalui rekruitmen, penerbitan Kartu Tanda Anggota, dan pelaksanaan kegiatan bagi anggota remaja dan mahasiswa.
  2. Pembentukan Unit (Divisi, Bidang, Seksi) Pembinaan Remaja (PMR) dan Korps Sukarela (KSR) PMI di Pusat, Daerah, dan Cabang (semacam Youth Division/Section)
  3. Peningkatan pembinaan dan pengembangan terpadu PMR dan KSR.
  4. Pelatihan pemuda sebaya (youth peer education) yang dipadukan penuh ke dalam sistem pelatihan dan pembinaan PMR dan KSR dalam pendekatan life skills education (lengkapnya lihat di bagian Pelayanan Sosial Kesehatan Masyarakat). Sistem pelatihan dan pendekatan ini diterapkan untuk keseluruhan pembinaan PMR dan KSR dalam bidang kepalangmerahan, kesehatan, kesejahteraan pemuda, persahabatan, dan pengabdian masyarakat.

Sasaran Kegiatan

PMR (Palang Merah Remaja)

Syarat menjadi anggota
Warga Negara Republik Indonesia
Usia:

  • PMR Mula : setingkat usia siswa Sekolah Dasar/MI dari 7 - 12 tahun.
  • PMR Madya : setingkat usia siswa SLTP/MTs dari 12 - 16 tahun
  • PMR Wira : setingkat usia siswa SMU/MA dari 16 - 20 tahun

Dapat membaca dan menulis.
Atas dasar kemauan sendiri.
Dapat persetujuan orangtua/wali.
Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepalangmerahan.
Permintaan menjadi anggota disampaikan kepada Pengurus Cabang PMI setempat, melalui Pembina PMR masing-masing.
Dalam melaksanakan kegiatan (pelatihan, lomba) anggota PMR menetapkan 3 (tiga) hal yang disebut Tri Bakti PMR:
Anggota PMR berbakti pada masyarakat.Misalnya: mengadakan kunjungan berkala ke panti jompo, menjadi donor darah. Mempertinggi keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan. Contoh: mempraktikan kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekitar, mampu melakukan perawatan pada luka lecet.
Memperat persahabatan Nasional dan Internasional. Misal: mengadakan latihan gabungan dengan kelompok PMR lain, saling bertukar album persahabatan.

KSR (Korps Sukarela)

Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) adalah kesatuan atau unit di dalam perhimpunan PMI, yang merupakan wadah kegiatan atau wadah pengabdian bagi Anggota Biasa perhimpunan PMI dan pribadi-pribadi yang menyatakan diri dan menjadi anggota KSR PMI, serta memenuhi syarat menjadi anggota KSR PMI.


Syarat menjadi anggota:
WNI dan bertakwa kepada Tuhan YME.
Setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
Umur sekurang-kurangnya 18 tahun dan pendidikan serendah-rendahnya tamat SLTP atau sederajat.
Berkelakuan baik.
Sehat jasmani dan rohani.
Atas kesadaran sendiri dan sukarela bersedia mendaftarkan diri sebagai anggota KSR PMI (yang berstatus sebagai mahasiswa di suatu universitas/institute dapat mendaftarkan diri di universitas/institute masing-masing).
Bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan KSR PMI
Bersedia menjalankan tugas kepalangmerahan dan mentaati peraturan yang berlaku.
Cakupan kegiatan: diarahkan untuk melaksanakan pertolongan/bantuan dalam kesatuan unit terorganisasi di bidang Penanggulangan Bencana serta Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat (Lihat info Penanggulangan Bencana dan Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat)

Materi yang perlu dipelajari Anggota PMR dan KSR:

Materi pelatihan PMR, antara lain:

  • Kepalangmerahan
  • Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI)
  • Pertolongan Pertama
  • Perawatan Keluarga
  • Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
  • Pengabdian PMR di masyarakat.

Materi pelatihan KSR, antara lain:

  • Kepalangmerahan
  • Kepemimpinan
  • Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI)
  • Pengabdian KSR di masyarakat
  • Pertolongan Pertama
  • Perawatan Keluarga (PK)
  • Pengungsian
  • Penampungan Sementara
  • Dapur Umum
  • Pertolongan Pertama pada Bencana
  • Pengetahuan Dasar Praktis Penanggulangan Kebakaran
  • Transfusi Darah
  • Tracing Mailing Service (TMS)
  • Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
  • Pendidikan Wanita Sebaya (PWS)

Read More......

ORGANISASI PALANG MERAH INDONESIA (PMI)

SEJARAH PMI
Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.Perjuangan untuk mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan. Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia. Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat. Seperti tak kenal menyerah, saat pendudukan Jepang, mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali disimpan.Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota).Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan kemudian diperkuat dengan Keppres No.246 tahun 1963.Kini jaringan kerja PMI tersebar di 30 Daerah Propinsi / Tk.I dan 323 cabang di daerah Tk.II serta dukungan operasional 165 unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia.

PERAN DAN TUGAS PMI
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.Tugas Pokok PMI : + Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana+ Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan+ Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat + Pelayanan transfusi darah ( sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 18 tahun 1980) Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan.

SEKILAS KINERJA PMI DARI MASA KE MASA
Dasawarsa I 1945 -1954Pada masa perang kemerdekaan RI, peranan PMI yang menonjol adalah di bidang Pertolongan pertama, Pengungsian, Dapur Umum, pencarian dan pengurusan repatriasi, bekerjasama dengan ICRC dan Palang Merah Belanda untuk Romusha, Heiho , Tionghoa; anak-anak Indo Belanda dan 35.000 tawanan sipil Belanda dan para Hoakian yang kembali ke RRC. Sementara itu diadakan pula pendidikan untuk para juru rawat yang akan dikirim ke pos-pos P3K di daerah pertempuran. Saat itu sudah ada 40 cabang PMI di seluruh Indonesia dan setiap cabang memiliki dua buah Pos P3K sebagai Tim Mobil Collone.Rumah Sakit Umum Palang Merah di Bogor yang semula di bawah pengelolaan Nerkai, pada tahun 1948 disumbangkan kepada PMI Cabang Bogor dengan nama Rumah Sakit Kedunghalang dan sejak tahun 1951 dikelola menjadi Rumah Sakit Umum PMI hingga sekarang.PMI juga mulai menyelenggarakan kegiatan pelayanan sumbangan darah yang masih terbatas di Jakarta dan beberapa kota besar seperti Semarang, Medan, Surabaya dan Makasar dengan nama Dinas Dermawan Darah.
Dalam peristiwa pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan), PMI bekerjasama dengan ICRC melaksanakan pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh Dr. Bahder Djohan dan BPH Bintara berupa Rumah Sakit terapung di Ambon. Juga diadakan penyampaian berita keluarga yang hilang/ terpisah serta mengunjungi tawanan.
PMI mulai mengembangkan kegiatn kepemudaan dengan 7.638 anggota remaja di 29 Cabang PMI. Bekerjasama dengan Yayasan Kesejahteraan Guru, murid dan anak-anak sepakat membentuk unit PMR di sekolah-sekolah, penerbitan majalah PMR, korespodensi, pertukaran album, lomba, pameran lukisan, serta penyelenggaraan sanatoria (perawatan paru-paru untuk anak-anak).

DASAWARSA II 1955 - 1964
Akibat Pemberontakan PRRI di Sumatera Barat dan Permesta di Sulawesi Utara, Markas Besar PMI mengirimkan kapal-kapal PMI ke daerah tersebut untuk menjemput orang-orang asing di sana dan juga mengirimkan 4 tim medis ke Sumatera serta 6 tim ke Sulawesi Utara. Setelah Presiden Soekarno mencetuskan Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk membebaskan Irian Barat pada tanggal 19 Desember 1961, Pengurus Besar PMI memanggil Kesatuan Sukarela seluruh Cabang untuk siap siaga. Kemudian terbentuklah Kesatuan Nasional yang terdiri dari 11 cabang yang telah diseleksi. Sukarelawan Palang Merah yang ditugaskan sebagai perawat berjumlah 259 orang dan 770 orang sebagai cadangan.
Pada peristiwa Aru 15 Januari 1952, yaitu tenggelamnya Kapal Perang RI Macan Tutul, sebanyak 55 orang awak kapal perang tersebut menjadi tawanan Belanda sehingga atas permintaan Menteri/KSAL, PMI menghubungi ICRC untuk menangani tawanan tersebut. Berkat usaha Sekjen PBB, pihak Belanda menyetujui penyerahan awak kapal di Singapura. Pada tahun 1963 ketika Gunung Agung di Bali meletus , PMI bersama Dinkes Angkatan Darat RI membantu penanggulangan para korban bencana tersebut.
Ketika Tim Kesatuan Nasional PMI ke Kalimantan Barat dalam rangka Dwikora (Dwi Komando Rakyat), telah dikirimkan Tim Kesehatan Nasional untuk membantu Operasi TUMPAS di Sulawesi Selatan.

DASA WARSA III 1965-1975
Penerbitan Surat Keputusan mengenai Peraturan menteri Kesehatan RI No.23 dan No.024 mengenai pengakuan Pemerintah RI untuk pertamakali terhadap keberadaan Usaha Transfusi Darah (UTD) PMI. Dalam peringatan HUT PMI ke-25 , 17 September 1970 , Pengurus Besar PMI mengeluarkan suatu medali khusus dan penghargaan kepada perintis-perintis PMI, seperti: Drs. Moh. Hatta dan Prof. Dr. bahder Johan dan Pengurus PMI Daerah/Cabang seluruh Indonesia. Setahun kemudian ,1971 diresmikan berdirinya suatu DAJR (Dinas Ambulance Jalan Raya) Jakarta - Bandung sebanyak 7 pos yang dipusatkan di RSU-PMI Bogor. Ambilans yang digunakan adalah ambulance Falcon yang dilengkapi personil, alat-alat pertolongan pertama, dan telepon radio.

DASAWARSA IV 1975 -1984
Kerjasama PMI-ICRCPMI mulai berperan di Timor Timur bulan Agustus 1975 sejak mengalirnya pengungsi Timor Timur ke perbatasan Timor Barat di Atambua. Operasi kemanusiaan di Dili dimulai bulan Desember 1975 atas permintaan PSTT (Pemerintah Sementara Timor Timur). Kemudian kelak pada bulan Oktober tahun 1979 PMI bekerja sama dengan ICRC mulai membuka pos bantuan relief di 7 Kecamatan terpencil di Timor Timur.Atas permintaan Pemerintah RI, PMI didukung UNHCR membentu pengungsi Vietnam di Pulau Galang dalam bidang kesehatan dan kesejahtraan social, antara lain dengan mendirikan RS Pulau Galang. PMI juga mengadakan Tracing and Mail Service bekerjasama dengan ICRC.
Bencana AlamKetika gempa bumi melanda Bali Juli 1976 yang melanda 3 dari 5 kabupaten PMI mengerahkan tenaga sukarela, membuka Dapur Umum dan membantu perbaikan 500 buah rumah. Bekerjasama dengan tim medis dari Angkatan Darat, memberikan pelayanan kesehatan makanan dan obat-obatan. Di tahun yang sama gempa bumi melanda Kecamayan Kurima dan Okbibab di Kabupaten Jayawijaya dengan kekuatan 6,8 Skala Richter. PMI juga turun langsung membantu korban bencana Galunggung tahun 1982 selama beberapa bulan
Transfusi DarahTahun 1978 Pengurus Pusat memberikan penghargaan Pin Emas untuk pertamakalinya kepada donor darah sukarela 75 kali.Ketentuan tentang tugas dan peran PMI dalam pelayanan transfusi darah dikeluarkan oleh pemerintah melali Peraturan Pemerintah No.18 th 1980

DASAWARSA V 1984 - 1994
Setelah beberapa kali pindah dari Jl.Abdul Muis ke beberapa lokasi, akhirnya kantor pusat PMI menetap di Jl.Jendral Gatot Subroto Kav.96 yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1985.
Tracing and Mailing RRC-RISelain pelayanan Tracing and Mailing Service (TMS) untuk pengungsi di Pulau Galang, pada tahun 1987 TMS PMI mengurus kunjungan keluarga dari RRC ke Indonesia yang pertama kalinya sejak hubungan diplomatik kedua negara itu tahun 1967 terputus. Di Jakarta, PMI ikut membantu para korban musibah tabrakan kereta api Bintaro berupa pertolongan P3K, Transfusi Darah, TMS, serta pemberian pakaian pantas di sejumlah RS di Jakarta tempat korban dirawat.
Bencana alamPMI mengerahkan 700 orang KSR/PMR dan 8 tenaga dokter untuk membantu korban banjir bandang di Semarang Jawa Tengah dan juga ikut membantu korban Letusan Gunung Kelud Jawa Timur tahun 1990 dengan bantuan pangan dan obat-obatan senilai Rp.8.583.400,- Untuk turut menanggulangi bencana gempa bumi Tsunami di Flores 12 Desember 1992, PMI membentuk Satgas KSR Serbaguna yang disebut SATGAS MERPATI I.
Perang Teluk tahun 1991Dengan pecahnya Perang Teluk, Pemerintah Indonesia mempercayakan kepada PMI untuk memimpin pengiriman bantuan masyarakat Indonesia dengan pesawat khusus ke Jordania, untuk korban Perang Teluk sebanyak dua kali. Bantuan sandang, pangan, obat-obatan dan peralatan listrik yang diberikan senilai 249 juta rupiah.
Uji Saring Darah HIVPenyebaran virus HIV yang semakin meningkat mendorong terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan RI No.622/1992 tentang kewajiban pemeriksaan virus HIV pada donor darah. Sejalan dengan itu, Depkes RI memberikan bantuan reagensia untuk pemeriksaan virus HIV kepada PMI yang diperuntukkan bagi segenap UTDC-PMI.
Temu Karya KSRPada bulan Juli 1992 diadakan Temu karya dan Lomba KSR Tingkat Nasional di Lombok NTB diikuti pula oleh peserta dari Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan Jepang.

DASAWARSA VI 1994 - 2004
Bencana Alam (Gempa Bumi)Kembali pada tahun 1994 ,Pengurus Pusat membentuk Tim SATGAS MERPATI II untuk membantu korban bencana Gempa Bumi di Liwa-Lampung Barat dan Tsunami di Banyuwangi-Jawa Timur.Juga pada tahun 1999, saat propinsi Bengkulu ditimpa gempa berkekuatan 7,9 skala richter, PMI dengan dukungan fasilitas Federasi Internasional dan Palang Merah Norwegia mendirikan rumah sakit lapangan berkapasitas 150 bed menggantikan fungsi rumah sakit setempat yang rusak di kota itu selama 10 bulan.Gempa lainnya berskala 6,5 richter juga menimpa Banggai di Sulawesi Tengah pada bulan Mei 2002, dan beberapa bulan kemudian pada Juli 2000 gempa terjadi juga di 24 Kecamatan di Sukabumi dan Bogor.
BanjirAkhir tahun 2000 banjir menimpa wilayah Aceh. Dengan bantuan ICRC di Lhoksumawe, Tim PMI ikut turun tangan membersihkan jalan-jalan dan fasilitas sosial lainnya dan memberikan bantuan 4000 paket bantuan alat kebersihan. Pada periode yang sama, banjir juga melanda Gorontalo Sulawesi Tengah yang mengakibatkan wilayah tersebut terutama di Kecamatan Ranoyapo terisolir banjir. Banjir Lumpur dikuti longsor juga melanda wilayah Jawa Barat selama beberapa hari pada bulan Pebruari. Banjir bandang terjadi pula di NTB. 1000 paket bantuan PMI dan 610 petromaks disumbangkan oleh Federasi Internasional melalui PMI. Awal Agustus 2001, banjir besar juga telah menghancurkan 8 Kecamatan di Kabupaten Nias Sumetera Utara. PMI telah mengirimkan obat-obatan dan bantuan paket keluarga berupa peralatan dapur, kelambu nyamuk, pakaian, selimut dan gula untuk memenuhi kebutuhan darurat sehari-hari di Nias.
Penanggulangan Bencana KonflikSuatu konflik vertikal telah berlangsung di Aceh sejak Januari 2000, konflik horizontal di Poso Sulawesi Tengah pada 23 Mei 2000 dan kerusuhan hebat di Maluku Utara pada 17 Mei 2001. Di Aceh PMI bekerjasama dengan ICRC secara intensif melakukan kegiatan evakuasi korban luka dan mayat, membagikan bantuan pangan, pelayanan kesehatan darurat serta penyampaian berita keluarga. Sedangkan untuk Poso, PMI berkoordinasi dengan ICRC menyalurkan bantuan 4000 paket keluarga diikuti bantuan dari RCTI berupa tikar, sarung, handuk, jerigen, sabun mandi, sabun cuci dan pakaian yang diperuntukkan kepada 2000 orang. Sedang untuk konflik yang terjadi di Maluku Utara, kembali PMI bekerjasama dengan ICRC menyalurkan 5.655 paket bantuan keluarga kepada korban disamping pelayanan kesehatan di Tobelo dan Galela. Bantuan tambahan sebanyak 4500 paket dan 2000 unit peralatan sekolah dan seragam dari Kedutaan Besar Jepang. Di samping itu bantuan satu unit kendaraan juga telah dikirim ke Ternate dari Jakarta untuk membantu operasional teknis lapangan.
CBFA- Tarakan dan LampungProyek pengembangan kesehatan berbasis masyarakat (CBFA) telah dimulai di Kalimantan Timur dan Tengah sejak Juni 2000. Bantuan disponsori oleh Palang Merah Belanda dengan Fasilitas Federasi Internasional bertujuan memperbaiki status kesehatan masyarakat di wilayah sasaran.

PMI KINI
Dalam rangka menghadapi perkembangan masyarakat Indonesia di masa depan yang semakin global dalam suasana yang semakin demokratis maka PMI harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebagai stakeholder untuk ikut mengambil peran aktif di dalamnya.Karena itu, PMI telah menetapkan misi dan visi dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip kepalangmerahan dan digariskan di dalam garis-Garis Kebijakan PMI 2000 - 2004 :
A. VisiPMI diakui secara luas sebagai organisasi kemanusiaan yang mampu menyediakan pelayanan kepalangmerahan yang efektif dan tepat waktu, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan, dalam semangat kenetralan dan kemandirian.B. Misi
Menyebarluaskan dan mengembangkan aplikasi prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah serta Hukum perikemanusiaan Internasional (HPI) dalam masyarakat Indonesia.
Melaksanakan pelayanan kepalangmerahan yang bermutu dan tepat waktu, mencakup:+ Bantuan kemanusiaan dalam keadaan darurat+ Pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat+ Usaha Kesehatan Transfusi Darah
Pembinaan Generasi Muda dalam kepalangmerahan, kesehatan dan kesejahteraan.
Melakukan konsolidasi organisasi, pembinaan potensi dan peningkatan potensi sumber daya manusia dan sumber dana untuk menuju PMI yang efektif dan efiesien.

PROGRAM STRATEGIS PENGEMBANGAN ORGANISASI
A. TUJUANMenyempurnakan organisasi dan tata laksana PMI di semua tingkatan untuk persiapan peningkatan kemandirian dan kenetralan PMI dalam 5 tahun ke depan.

B. PROGRAM 2002
Melanjutkan upaya akurasi data kapasitas organisasi daerah dan cabang dari hasil respon kuistioner yang diberikan Daerah dan Cabang dan Laporan Persemester atau Tahunan.
Menyusun pola standar Orientasi Kepalangmerahan dan implementasi manajemen PMI bagi pengurus.
Memberikan arahan kepada Daerah untuk mengaktifkan fungsinya melalui:
Pengamatan aktif, advokasi dan membantu implementasi AD/ART, khususnya di dalam MUSDA dan MUKERDA.
Lokakarya Manajemen dan Organisasi bagi daerah dan beberapa cabang terpilih.
Orientasi kepalangmerahan dan manajemen organisasi untuk daerah dan cabang-cabang yang dimiliki.
Membina Rencana Strategis Pengembangan Organisasi melalui kinerja tim OD
Lokakarya bagi pengembangan fungsi markas pusat bagi Kepala Unit Daerah (KAMADA)
Melanjutkan pemberian bantuan kepada korban gempa bumi di Bengkulu, dengan pilot program OD di PMI Bengkulu, untuk mendukung implementasi program CBFA, water and sanitation in Bengkulu.
Memantapkan persiapan untuk MUKERNAS tahun 2002
Menerbitkan perangkat lunak bagi pengembangan manajemen dan organisasi seperti Petunjuk Bagi Pengurus PMI.
Kapasitas Organisasi PMI per/ April 2002Jumlah Daerah : 30 daerahJumlah Cabang : 323 cabangJumlah Ranting : 450 ranting Jumlah KSR : 28.554 orangJumlah TSR : 22.347 orang Jumlah PMR : 670.127 orang

Read More......

PALANG MERAH INTERNASIONAL

GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL

SEJARAH LAHIRNYA GERAKAN
Pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara, pasukan Perancis dan Italia sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam suatu peperangan yang mengerikan. Pada hari yang sama, seorang pemuda warganegara Swiss, Henry Dunant , berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka, sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan;
Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional , yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang.
Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang.
Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka bersama-sama membentuk "Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera", yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara maka didirikanlah organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya "Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang". Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah . Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang.

PALANG MERAH INTERNASIONAL
Komite Internasional Palang Merah / International Committee of the Red Cross (ICRC), yang dibentuk pada tahun 1863 dan bermarkas besar di Swiss. ICRC merupakan lembaga kemanusiaan yang bersifat mandiri, dan sebagai penengah yang netral. ICRC berdasarkan prakarsanya atau konvensi-konvensi Jenewa 1949 berkewajiban memberikan perlindungan dan bantuan kepada korban dalam pertikaian bersenjata internasional maupun kekacauan dalam negeri. Selain memberikan bantuan dan perlindungan untuk korban perang, ICRC juga bertugas untuk menjamin penghormatan terhadap Hukum Perikemanusiaan internasional.
Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah, yang didirikan hampir di setiap negara di seluruh dunia, yang kini berjumlah 176 Perhimpunan Nasional, termasuk Palang Merah Indonesia. Kegiatan perhimpunan nasional beragam seperti bantuan darurat pada bencana, pelayanan kesehatan, bantuan sosial, pelatihan P3K dan pelayanan transfusi darah. Persyaratan pendirian suatu perhimpunan nasional diantaranya adalah :
mendapat pengakuan dari pemerintah negara yang sudah menjadi peserta Konvensi Jenewa
menjalankan Prinsip Dasar Gerakan
Bila demikian ICRC akan memberi pengakuan keberadaan perhimpunan tersebut sebelum menjadi anggota Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah / International Federation of Red Cross and Red Crescent (IFRC), Pendirian Federasi diprakarsai oleh Henry Davidson warganegara Amerika yang disahkan pada suatu Konferensi Internasional Kesehatan pada tahun 1919 untuk mengkoordinir bantuan kemanusiaan, khususnya saat itu untuk menolong korban dampak paska perang dunia I dalam bidang kesehatan dan sosial. Federasi bermarkas besar di Swiss dan menjalankan tugas koordinasi anggota Perhimpunan Nasional dalam program bantuan kemanusiaan pada masa damai, dan memfasilitasi pendirian dan pengembangan organisasi palang merah nasional.

PERTEMUAN ORGANISASI PALANG MERAH INTERNASIONAL
Sesuai dengan Statuta dan Anggaran Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menyebutkan empat tahun sekali diselenggarakan Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ( Internasional Red Cross Conference) . Konferensi ini dihadiri oleh seluruh komponen Gerakan Palang Merah Internasional ( ICRC, perhimpunan nasional dan Federasi Internasional ) serta seluruh negara peserta Konvensi Jenewa. Konferensi ini merupakan badan tertinggi dalam Gerakan dan mempunyai mandat untuk membahas dan memutuskan semua ketentuan internasional yang berkaitan dengan kegiatan kemanusiaan kepalangmerahan yang akan menjadi komitmen semua peserta. Dua tahun sekali , Gerakan Palang Merah Internasional juga mengadakan pertemuan Dewan Delegasi (Council of Delegates) , yang anggotanya terdiri atas seluruh komponen Gerakan. Dewan Delegasi akan membahas permasalahan yang akan dibawa dalam konferensi internasional. Suatu tim yang dibentuk secara khusus untuk menyiapkan pertemuan selang antar konferensi internasional yaitu Komisi Kerja ( Standing Commission).Bersamaan dengan pertemuan tersebut khusus untuk Federasi Internasional dan anggota perhimpunan nasional juga mengadakan pertemuan Sidang Umum (General Assembly) sebagai forum untuk membahas program kepalangmerahan dan pengembangannya.
KOMITMEN KEMANUSIAANBerikut adalah garis besar program kemanusiaan kepalangmerahan yang terakomodasi antara lain dalam kesepakatan Federasi Internasional ( Strategi 2010) ; Komitmen Regional anggota Perhimpunan ( Deklarasi Hanoi ) dan kesepakatan Konferensi Internasional ( Plan of Action ).

1. STRATEGI 2010
Strategi 2010 (S-2010) adalah seperangkat strategi Federasi Internasional dalam menghadapi tantangan kemanusiaan pada dekade menantang. Dokumen yang diadopsi Sidang Umum pada tahun 1999 ini menjabarkan misi Federasi yaitu: "memperbaiki hajat hidup masyarakat rentan dengan memobilisasi kekuatan kemanusiaan". Tiga tujuan utama yang strategis adalah:
Memperbaiki Hajat Hidup masyarakat RentanStrategi ini terfokus melalui empat bidang inti, yaitu:+ Promosi Prinsip-Prinsip dasar Gerakan dan nilai-nilai kemanusiaan;+ Penanggulangan Bencana;+ Kesiapsiagaan penanggulangan bencana; dan+ Kesehatan dan perawatan di masyarakat.Keempat bidang ini adalah suatu paket yang integral dan saling terkait satu sama lain, yang memiliki dua dimensi yaitu pelayanan dan advokasi.
Memobilisasi Kekuatan KemanusiaanPengerahan kapasitas organisasi untuk pelayanan ini akan terjadi bila perhimpunan nasional berfungsi dengan baik. Artinya ada mekanisme organisasi, pengembangan kapasitas, memobilisi sumber keuangan dengan mengembangkan kemitraan dan mengoptimalkan komunikasi dalam Perhimpunan Nasional.
Bekerjasama Secara EfektifAdanya perhimpunan nasional yang kuat akan membentuk sebuah Federasi yang kuat , efektif dan efisien yaitu dengan mengembangkan kerjasama subregional dan mengimplementasikan strategi gerakan, kemitraan dengan organisasi internasional lain, memobilisasi publik dan advokasi penentu kebijakan serta mengkomunikasikan pesan-pesan dan misi Federasi Internasional.

2. DEKLARASI HANOI
"United for Action"Dokumen ini disahkan melalui Konferensi Regional V di Hanoi, Vietnam pada tahun 1998, yang disepakati oleh 37 perhimpunan nasional se Asia Pasifik dan Timur Tengah yang bertekad , walau beragam budaya, geografis dan latar belakang lain, untuk bersatu demi suatu aksi kemanusiaan.Kecenderungan bencana alam serta krisis moneter secara global telah melanda wilayah regional dan berdampak pada permasalahan imigrasi penduduk karena menghendaki perbaikan hidup, krisis ekonomi yang menyebabkan angka pengangguran yang semakin meningkat serta berjangkitnya wabah penyakit. Hal ini menjadi tantangan bagi Palang Merah untuk membantu meringankan penderitaan umat manusia.Deklarasi Hanoi memfokuskan penanganan program pada isu-isu berikut:+ Penanggulangan bencana + Penanganan wabah penyakit + Remaja dan Manula+ Kemitraan dengan pemerintah+ Organisasi dan Manajemen kapasitas sumber daya+ Hubungan masyarakat dan promosi.

3. PLAN OF ACTION 2000 - 2003
Plan of Action 2000 - 2003 merupakan keputusan Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ke-27 di Jenewa pada tahun 1999 . Pemerintah Indonesia dan PMI sebagai peserta menyatakan ikrarnya di bidang kemanusiaan.
Komitmen Pemerintah Indonesia
Memenuhi komitmen untuk meratifikasi Protokol Tambahan I dan II dari Konvensi-Konvensi Jenewa 1949
Memperkuat Legislasi yang berkaitan dengan penggunaan Lambang Palang Merah
Memperkuat aspek-aspek kelembagaan dalam perencanaan kesiapsiagaan penanggulangan bencana
Mengintensifkan pendidikan dan diseminasi Hukum Humaniter Internasional dan karya-karya organisasi kemanusiaan kepada masyarakat sipil dan militer
Memperkuat kemitraan dengan lembaga-lembaga nasional untuk membantu masyarakat rentan.

Komitmen Palang Merah Indonesia
Program diseminasi nilai-nilai kemanusiaan kepada anggota dan kelompok sasaran tertentu serta mendorong pemerintah untuk menyusun peraturan nasional mengenai lambang dan perjanjian terkait.
Mengintensifkan program kesiapsiagaan penanggulangan bencana di daerah-daerah yang rawan bencana melalui program "community based" dan meningkatkan kemampuan manajemen bencana dan pelatihan sukarelawan serta penyediaan peralatan standar operasional.
Melaksanakan program sosial dan kesehatan dalam hal pelayanan darah, pendidikan remaja sebaya sebagai upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS atau kegiatan-kegiatan yang berorientasikan pada pelayanan P3K yang berbasis masyarakat, masalah air dan sanitasi, kesejahteraan kelompok masyarakat rentan di daerah tertinggal dan memperbaiki pelayanan ambulan dan pos P3K.

Read More......